Memasuki dunia kerja, kamu harus selalu siap dengan segala kondisi yang mungkin terjadi. Termasuk kalau tiba-tiba kamu dipilih untuk menjadi pimpinan tim. Orang yang terkesan "pantas" menjadi pemimpin pun belum tentu selalu menjadi pemimpin yang baik. Begitu juga sebaliknya. Yang terpenting adalah apakah seseorang mau belajar untuk menjadi pemimpin yang baik atau tidak. Meskipun kriteria pemimpin yang baik itu terbilang relatif, karena sebaik apa pun seseorang, pasti tetap saja ada yang tidak suka. Tapi bagaimanapun, gak ada salahnya berusaha menjadi pemimpin yang baik. Nah, berikut 8 tips supaya menjadi pemimpin yang baik yang bisa kamu Selalu mengontrol emosipexels/Christina MorilloGak ada yang suka orang emosian dan gak akan ada masalah yang mudah diselesaikan dengan emosi. Jadi sebagai pemimpin, kamu harus sepintar mungkin mengontrol emosimu. Emosi yang negatif juga berpengaruh terhadap pikiran dan perilaku. Kalau lagi emosi, seseorang pasti sulit untuk berpikir jernih. Nah, efeknya kemungkinan besar bakal dilampiaskan ke anggota timnnya. Padahal saat ada masalah, kamu seharusnya bisa jadi pendingin di tengah kepanikan anggota timmu. 2. Belajar untuk mengenali kelebihan yang dimiliki seseorangPexels/ bagi seorang pemimpin punya semacam intuisi untuk melihat kelebihan yang dimiliki seseorang. Karena pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih maksimal kalau seseorang memegang peran seseuai dengan keahlian masing-masing, right? Itu memang seharusnya jadi tugas masing-masing individu, tapi sebagai pemimpin, yang juga melihat kinerja dan kemampuan anggotanya, alangkah baiknya kalau ia bisa melihat potensi yang dimiliki mereka dan membantu Jadilah mentor, bukan ditaktorpexels/Buro MillennialPemimpin dan anggota, semuanya sama-sama manusia. Jadi pemimpin bukan selalu tentang memerintah dan mengatur rencana. Jadi pemimpin itu menjadi pengarah dan penengah. Buatlah anggota timmu tidak takut menyatakan pendapat, tidak takut untuk berkontribusi dalam semua diskusi dan keputusan. Baca Juga 8 Pemimpin dengan Masa Pemerintahan Tersingkat Sepanjang Sejarah 4. Beri sekaligus dapatkan kepercayaanpexels/ Dapatkan kepercayaan anggota timmu dengan memeberikan mereka kepercayaan juga. Tapi kamu juga harus tetap memperhatikan batasan yang gak boleh mereka dilannggar. Kamu harus yakin bahwa bersama timmu, kalian bisa menggapai goals yang diinginkan. Dan kamu juga harus membuat timmu percaya padamu. Bahwa kamu pantas menjadi orang yang mereka Jadilah flexibel dan selalu peduliPexels/ menjadi tugas pemimpin untuk memastikan semua tugas terorganisir dengan baik. Tapi kalau target sudah terpenuhi, atau at least semuanya lancar dan terkendali, maka tidak ada salahnya memberi kelonggaran pada anggota timmu. Beri ruang untuk bernafas. Semisal survey lokasi sambil jalan-jalan. Meeting sekalian makan bersama. Ataupun tidak selalu memberikan tugas terus menerus ketika tugas seharusnya tugas mereka sudah selesai. 6. Mudah memberi pujianpexels/ orang suka dipuji. Jangan terlalu mudah memuji, tapi jangan juga tidak mau memuji sama sekali. Ketika mereka tau bahwa kamu menghargai kerja keras mereka, mereka akan termotivasi untuk selalu memberikan yang terbaik. Sepele memang, tapi efek dari merasa dihargai terkadang sulit diungkapkan. 7. Be passionate sebarkan aura yang positif kapanpun, di manapun, dan di depan siapapun. Semangatmu bisa menular ke timmu. Tunjukkan bahwa itu memang benar-benar bidangmu, sesuai dengan kemampuanmu, dan kamu akan bisa menanganinya. Kalau kamu saja tidak terlihat meyakinkan seperti malas dan tidak semangat, bagaimana yang lain mau excited? Karena semuanya seperti timbal balik saja, seperti contohnya jika kamu ingin anggota timmu bersikap disiplin, maka kamu harus lebih dulu bersikap Menjadi komunikator yang baikpexels/Tirachard KumtanomBerusahalah untuk menjadi pemimpin yang peka. Dalam suatu tim, seringkali ada perbedaan pendapat atau sesama anggota tim yang tidak menyukai satu sama lain. Pemimpin yang baik harus bisa menjadi komunikator yang baik. Bukan hanya saat berbicara, tapi juga saat mendengarkan. Perhatikan setiap detail dan perbedaan. Serta setiap kelebihan dan kekurangan. Masalah sekecil apapun tetaplah masalah. Dan orang yang paling tepat untuk bertindak adalah pimpinan udah punya semua belum nih? Tenang, selalu ada kesempatan buat belajar kok. Baca Juga Buat Pemimpin, Ini Alasan Pentingnya Apresiasi Kinerja Karyawan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
CaraMenjadi Pemimpin yang Baik, Ideal dan Bijaksana. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, bijaksana dan bisa mengayomi bawahannya, berikut cara yang bisa dilakukan.. 1. Pandai Mengontrol Emosi Foto: Daya. Emosi adalah sikap yang manusiawi tapi bagaimana kita bisa mengontrol emosi tersebut. Emosi dengan level rendah, akan mengeluarkan energi yang rendah juga.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi seorang yang mampu bersikap adil itu bukanlah suatu hal yang gampang, menurut saya. Apalagi bagi seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Dalam hal memenuhi hak dari masing-masing orang yang dipimpin saja, sikap adil itu susah, namun bukan berarti tidak bisa diterapkan. Sikap tidak memihak atau tidak berat sebelah ini, memang butuh banyak belajar agar bisa diimplementasikan dalam suatu sebagai pemimpin dalam suatu organisasi, bagi diri sendiri saja, sikap adil itu kadang susah diterapkan. Saya yakin Anda paham apa yang saya menjadi pemimpin yang adil dalam suatu organisasi, maka ia harus peka terhadap semua orang yang dipimpin, harus banyak mendengar dan bersikap terbuka, sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan atau keputusan bisa dinikmati oleh seluruh orang yang dipimpinnya, tanpa ada salah satu pihak yang dirasa menguntungkan atau pun dirugikan. Hematnya, semua harus sama dinikmati tanpa ada rasa kecewa di salah satu pihak. Namun, kenyataannya di lapangan, agak susah menemukan pemimpin yang benar-benar bersikap adil dalam arti yang sesungguhnya. Kita bisa lihat pemimpin-pemimpin dari berbagai organisasi tertentu, khususnya yang ada di Indonesia. Dalam memutuskan suatu kebijakan atau regulasi tertentu, ada saja yang merasa dirugikan. Di sisi lain, tidak sedikit juga pihak yang mendapatkan "sesuatu" yang lebih. Bahkan, dalam kaitannya dengan kepemimpinan dalam skala daerah, hampir tidak ada kepala daerah yang mampu berbuat adil terhadap rakyatnya. Tidak sedikit juga kepala daerah yang dalam membuat suatu regulasi atau kebijakan tertentu hanya menguntungkan kolega, kerabat dekat, atau orang yang mendukungnya di kala kampanye dahulu. Mungkin ada yang mengatakan bahwa ini sebagai bentuk "balas jasa", namun ia lupa bahwa masyarakat yang dipimpinnya bukan hanya yang pro dengannya melainkan juga yang kontra. Semuanya itu harus dirangkul dan diberikan hak yang sama dan seadil-adilnya, tanpa memandang pemimpin itu harus adil. Tidak boleh membedakan antara si A dan si B. Tidak boleh berat sebelah. Tidak boleh yang satu dianakemaskan, sementara yang lain dianaktirikan. Semuanya harus diperlakukan sama. Semuanya harus mendapatkan hak yang sama. Sebab, mereka juga merupakan bagian dari orang yang kita semua bisa menjadi pemimpin yang mampu berbuat atau berlaku adil bagi seluruh orang yang dipimpin. Tanpa terkecuali atau tanpa pilih kasih. Wallahu a'lam. Oleh Gunawan Lihat Humaniora Selengkapnya
Merekamembagi dengan adil dan bijaksana tanpa membeda-bedakan jumlah dan dari keturunan mana. Pembagian yang adil dan bijaksana diterima dengan baik oleh keturunan-keturunan Harun. Keadilan adalah tidak membedakan. Untuk itu diperlukan komitmen. Tanpa komitmen untuk bersikap adil, kita akan sulit bersikap seimbang karena faktor-faktorSebuahkeluarga punya 3 anak, 1 SMA, 1 SMP dan 1 SD. Untuk pembagian uang jajan, Sang Ayah harus adil atau bijaksana ? Pertama, jika ketiga anak diberikan uang Rp. 10.000 semuanya, rata. Berarti Sang Ayah berlaku adil terhadap ketiga anaknya. Kedua, jika anak yang SD diberi Rp. 10.000, SMP diberi Rp. 15.000 dan SMA diberi Rp. 20.000.